Optimalisasi Kesehatan Ibu Pasca Melahirkan Dalam Pemberian Asi Eksklusif
- Admin
- Berita
ASI (Air Susu Ibu) telah diketahui dapat memberikan gizi yang sesuai bagi kebutuhan bayi. WHO (Word Health Organization) menyarankan agar ibu di seluruh dunia dapat memberikan ASI eksklusif. ASI eksklusif merupakan pemberian hanya ASI saja tanpa asupan zat lain termasuk air kecuali vitamin, mineral, atau obat dalam bentuk tetes atau sirup, kepada bayi mulai dari lahir hingga berumur 6 bulan, dan meneruskannya selama 2 tahun kehidupan bayi.
ASI erat kaitannya dengan kesehatan dan gizi pada anak, selain itu pemberian ASI eksklusif memiliki banyak manfaat bagi bayi, diantaranya adalah agar bayi terlindung dari infeksi gastrointestinal, mendapatkan imunisasi awal untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas, dan dapat mempererat ikatan emosionalnya dengan ibu. Di desa Pakansari, Kabupaten Bogor banyak perempuan yang melahirkan di usia muda, dimana pengetahuan mengenai pentingnya memberikan ASI eksklusif masih minim. Melihat keadaan ini membuat tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari 3 dosen, 1 tenaga non edukatif dan 1 mahasiswa bergerak untuk memberikan edukasi akan pentingnya memberikan ASI ekslusif pada bayi hingga usia 6 bulan dan juga menerangkan sumber makanan yang dapat dijadikan ASI booster untuk memperlancar ASI.
Kegiatan pengabdian ini merupakan tahun ke 3 dari roadmap pengabdian yang berfokus pada ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan bayi. Pada tahun ini kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 29 September 2021 dengan tema “Optimalisasi Kesehatan Dan Peran Ibu Pasca Melahirkan Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Kelurahan Pakansari Cibinong”. Kegiatan dimulai dengan pengisian kuisoner tentang pengetahuan ibu-ibu mengenai ASI eksklusif, kemudian pemaparan tentang pentingnya ASI eksklusif dan laktagoga (makanan untuk memperlancar ASI) selama cara pemberian ASI selama masa pandemi Covid-19, dilanjutkan diskusi atau tanya jawab dari peserta yang hadir dengan tim PKM, serta diakhiri dengan pelatihan cara pembuatan susu kedelai dan snack bar sebagai pelancar ASI.
Tim PKM memberikan penjelasan mengenai cara mendapatkan laktagoga yang dapat ditemukan dengan mudah diantaranya oat, daun bayam, daun katuk, dan juga kedelai. Yang mana kedelai dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi susu. Selain mudah dalam pembuatannya, kedelai memiliki kandungan isoflavon yang memiliki manfaat untuk ibu menyusui diantaranya mengurangi kolestrol, mencegah osteoporosis, mengurangi resiko kanker payudara, dan mengurangi gejala menopause.
Kegiatan ini berkaitan dengan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menjadi salah satu cara meningkatkan produktivitas dan pengetahuan para ibu untuk memberikan asupan terbaik bagi bayi melalui ASI dan membuat makanan serta minuman pelancar ASI dari bahan yang murah, alami, serta mudah didapatkan.