Dosen Farmasi Unpak Sukses Membimbing Inovasi dari Siswa SMA Labschool Cibubur dan Meraih Silver Medal di Thailand Inventors’ Day 2025
- Admin
- Berita
Dosen Farmasi Unpak, Ema Hermawati, M. Farm. berhasil membimbing tim SMA Labschool Cibubur, Jawa Barat hingga memperoleh penghargaan Silver Medal di ajang internasional Thailand Inventors’Day 2025.
Thailand Inventors’ Day diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand, Ministry of Higher Education, Science, Research and Innovation pada tanggal 2-6 Februari 2025 di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC). Acara ini diikuti oleh lebih dari 600 tim internasional yang berasal dari 22 Negara. Dalam acara ini, para inovator dan organisasi dari berbagai negara mempresentasikan penemuan dan inovasi mereka.
Pada acara bertema “Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEX)” ini, Ibu Ema menjadi supervisor tim bernama Hydraheal. Tim ini membawakan penelitian dengan judul Nano Particle Anti-Wound Gel from Gold Sea Cucumber.
Ibu Ema mengatakan bahwa persiapan untuk mengikuti kompetisi Thailand Investors’ Day dimulai sejak bulan September. Kurang lebih membutuhkan waktu 6 bulan. “Alhamdulillah proses supervisi berjalan lancar. Adapun kesulitan pasti ada karena membimbing anak SMA sehingga harus diajari dulu dari dasar. Namun banyak pihak yang memberi dukungan seperti dari pihak Labschool, orangtua dan FMIPA Unpak,” terang Bu Ema.
Menurut Ibu Ema, keunggulan Hydraheal adalah pada teknologi nanopartikelnya. Kenapa harus nano? Supaya bioavabilitas obatnya meningkat sehingga di harapkan waktu penyembuhan luka lebih cepat.
“Proses awal pembuatan gel penyembuh luka dimulai dari pembuatan ekstrak teripang, lalu uji fitokimia ekstrak, uji kuantitatif senyawa saponin yang diduga menjadi salah satu zat yang berpotensi sebagai penyembuh luka. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan nano ( ini yang sulit). Untuk memastikan bahwa ekstrak yang dibuat sudah menjadi nano, tentunya diuji ukuran partikel, zeta potensial dan polidispersity index menggunakan instrument PSA. Setelah hasil keluar dan sudah sesuai dengan parameter, barulah kami memformulasi gel. Pada proses formulasi gel pun butuh sampai beberapa kali reformulasi,” jelas Bu Ema. Ibu Ema menambahkan bahwa sebetulnya penelitian ini tidak selesai semua, karena waktu tidak cukup sehingga tidak sempat pengujian lain seperti uji in-vivo nya.
Keterlibatan dosen Farmasi Unpak ini menunjukkan dedikasi akademisi dalam mengembangkan inovasi berbasis riset yang dapat bersaing di tingkat internasional. Prestasi ini juga menjadi implementasi Prodi Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Pakuan dalam kerja samanya dengan SMA Lab School Cibubur. Ke depannya, diharapkan dosen Farmasi Unpak bukan hanya membimbing siswa SMA saja menuju Thailand Inventors’ Day, melainkan juga membimbing mahasiswa dari Farmasi Unpak.