Edukasi Pengetahuan Tanaman Obat dan Pemanfaatan Bahan Alam Jahe Merah
- Admin
- Berita
Edukasi Pengetahuan Tanaman Obat dan Pemanfaatan Bahan Alam Jahe Merah di Desa Bantarsari Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Setiawan (2022), memaparkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-2 di dunia setelah Brazil sebagai mega center of biodiversity. Dalam keanekaragaman tumbuhan, pada tahun 2017 jenis tumbuhan di Indonesia tercatat 31.750 jenis dan Sekitar 15.000 tumbuhan berpotensi sebagai obat.
Salah satu tanaman yang potensial sebagai obat, adalah tanaman jahe merah (Z. officinale Var. rubrum) . Dikenal tiga jenis jahe yaitu jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Dibandingkan dengan dua jenis jahe lainnya, jahe merah memiliki cita rasa lebih pedas dan aroma yang lebih tajam (Kosasih dan Nurhakim, 2021). Jahe merah mengandung gingerol, shogaol dan zingerone, diketahui mempunyai efek farmakologi antioksidan, antiimplamasi, analgesik dan antikarsinogenik (Febrian et al., 2018).
Tim Dosen Program Studi Farmasi FMIPA Universita Pakuan telah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan Tema “Edukasi Pengetahuan Tanaman Obat dan Pemanfaatan Bahan Alam Jahe Merah”. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan tanaman obat, khususnya pemanfaatan bahan alam jahe merah sebagai sediaan minuman herbal, kepada warga Desa Bantarsari Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. Kegiatan PkM dilaksanakan pada Hari Selasa, tanggal 29 November 2022, bertempat di Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. Peserta kegiatan adalah Ibu-Ibu penggerak PKK Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Acara kegiatan Pkm ini meliputi Pembukaan, Sambutan Tim PkM, Sambuatan Kepada Desa Bantarsari, Penyampaian Materi 1 yaitu Pemaparan tentang Pengetahuan Tanaman Obat yang meliputi jenis-jenis tanaman obat dan khasiatnya, Penyampaian Materi 2 yaitu berupa praktek pembuatan sediaan minuman herbal dari bahan jahe merah dan diakhiri dengan penyerahan hibah tanaman obat dan penutupan.
Pada awal sambutannya Kepala Desa Bantarsari Bapak Lukmanul Hakim, S.Ag. memotivasi peserta PkM, membuat para peserta mengawali kegiatan penuh semangat. Beliau juga mengemukakan ketertarikannya untuk mempunyai suatu area khusus tanaman obat dan ketertarikannya juga dengan tanaman jahe merah.
Melalui kegiatan PkM ini peserta kegiatan mendapatkan pengetahuan mengenai tanaman obat dan manfaatnya untuk mengatasi masalah kesehatan sehari-hari, peserta kegiatan mengetahui cara pembuatan minuman berbahan dasar jahe merah. Di samping itu peserta termotivasi untuk menanam tanaman obat yang berguna untuk kesehatan dan pemeliharaan lingkungan