Talkshow Inspiratif Bersama Bapak Rikkit, M.Farm: "Berorganisasi Bukan Penghalang untuk Berprestasi di Bidang Farmasi"
- Admin
- Berita
Pada acara talkshow yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Pakuan pada Rabu 18 September 2024, mahasiswa baru berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Bapak Rikkit, M.Farm, seorang dosen berpengalaman di Program Studi Farmasi. Acara ini dimoderatori oleh Vanya, seorang mahasiswa yang juga aktif berorganisasi di lingkungan kampus. Dengan tema "Bersama Himpunan Mahasiswa Farmasi Membangun Masa Depan yang Berprestasi,"diskusi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa baru mengenai pentingnya berorganisasi tanpa mengesampingkan prestasi akademik.
Dalam presentasinya yang berjudul "Berorganisasi Bukan Penghalang untuk Berprestasi di Bidang Farmasi," Bapak Rikkit menekankan bahwa keterlibatan dalam organisasi tidak hanya melatih soft skill, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan yang relevan dengan dunia kerja. Ada lima poin utama yang disampaikan dalam materinya, yaitu leadership, teamwork, time management, knowledge, dan relasi.
- Leadership (Kepemimpinan)
Kepemimpinan adalah kemampuan yang sangat penting, terutama dalam dunia farmasi yang sering membutuhkan ketegasan dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Menurut Bapak Rikkit, menjadi seorang pemimpin di organisasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih kemampuan mengambil tanggung jawab, memotivasi orang lain, serta memecahkan masalah dengan cara yang efektif. Kualitas ini tidak hanya relevan dalam organisasi, tetapi juga sangat dibutuhkan di tempat kerja, baik saat mengelola tim di laboratorium maupun dalam lingkungan farmasi klinis. Seseorang mahasiswa yang penting adalah menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.
- Teamwork (Kerjasama Tim)
Kerjasama tim adalah keterampilan yang mutlak diperlukan dalam bidang farmasi. Bekerja dalam tim farmasi sering melibatkan kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik. Dalam organisasi, mahasiswa dilatih untuk bekerja sama dengan berbagai tipe orang, menghadapi perbedaan pendapat, dan mencapai tujuan bersama. "Tidak ada yang bisa berhasil sendiri," kata Bapak Rikkit, "kerjasama yang solid adalah fondasi dari prestasi yang luar biasa."
- Time Management (Manajemen Waktu)
Salah satu tantangan terbesar bagi mahasiswa adalah mengelola waktu antara kegiatan akademik dan organisasi. Dalam presentasinya, Bapak Rikkit menekankan pentingnya time management. Ia menjelaskan bahwa melalui organisasi, mahasiswa dapat belajar bagaimana mengatur prioritas, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan tetap menjaga keseimbangan antara belajar dan berorganisasi. Kemampuan ini sangat relevan dalam karir farmasi, di mana apoteker sering dihadapkan pada banyak tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas.
- Knowledge (Pengetahuan)
Organisasi tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga memperkaya pengetahuan. Dalam organisasi farmasi, mahasiswa memiliki kesempatan untuk terlibat dalam seminar, lokakarya, atau proyek-proyek yang berkaitan langsung dengan dunia farmasi. "Kegiatan-kegiatan seperti ini dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan di luar apa yang diajarkan di kelas," ujar Bapak Rikkit. Hal ini, menurutnya, akan menjadi modal penting saat terjun ke dunia kerja, karena pengetahuan yang luas dan praktis menjadi salah satu keunggulan kompetitif bagi seorang lulusan farmasi.
- Relasi (Networking)
Relasi adalah aset yang tak ternilai harganya. Berorganisasi memberikan mahasiswa kesempatan untuk membangun jejaring dengan berbagai pihak, baik sesama mahasiswa, dosen, hingga profesional di dunia farmasi. Bapak Rikkit menekankan bahwa melalui organisasi, mahasiswa dapat membuka pintu menuju peluang kerja, mendapatkan mentor, dan bahkan memulai kolaborasi dalam riset atau proyek farmasi di masa depan. "Relasi yang dibangun dengan baik akan menjadi jembatan emas menuju karir yang cemerlang," tegasnya.
Formulasi Terbaik dalam Mengatur Waktu dan Memanfaatkan Pengalaman Berorganisasi
Di penghujung acara, Bapak Rikkit memberikan pesan penting kepada para peserta. Menurutnya, kemampuan menemukan formulasi terbaik dalam mengatur waktu antara organisasi dan akademik adalah kunci kesuksesan. "Sebagus apapun ilmu dalam organisasi, jika tidak diaplikasikan dengan baik, maka tidak akan ada nilainya," kata Bapak Rikkit. Ia mendorong mahasiswa untuk mengambil setiap pelajaran dari kegiatan berorganisasi dan menerapkannya dalam dunia kerja nantinya.
"Berorganisasi bukanlah penghalang untuk berprestasi, tetapi justru menjadi pelengkap dalam mengembangkan diri," lanjutnya. Dengan berorganisasi, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktek langsung mengenai kepemimpinan, kerjasama, manajemen waktu, dan membangun relasi—semua keterampilan yang akan sangat bermanfaat di dunia kerja.
Kesimpulan
Acara talkshow ini berhasil memberikan wawasan baru bagi mahasiswa baru Universitas Pakuan, khususnya mereka yang ingin aktif dalam organisasi tanpa mengorbankan prestasi akademik. Pesan yang disampaikan oleh Bapak Rikkit, M.Farm, memberikan inspirasi bahwa organisasi adalah sarana untuk melatih kemampuan yang tak diajarkan di kelas, sekaligus mempersiapkan diri untuk dunia kerja yang kompetitif. Berorganisasi, jika dikelola dengan baik, akan membawa manfaat besar dan membuka banyak peluang di masa depan.